Banyak nabi yang diberikan tantangan besar saat menjalani dakwahnya, namun mereka tidak pernah mengenal kata menyerah.
Seperti Nabi Nuh AS, ketika sedang membuat perahu dari kayu, Allah menurunkan hujan lebat sebagai bagian dari azab bagi kaumnya yang membangkang.
Kemudian Nabi Ibrahim AS juga diselamatkan oleh Allah dari kobaran api ketika beliau melawan orang-orang yang menyembah berhala.
Nabi Adam AS pun pernah menghadapi ujian besar, yaitu dikeluarkan dari surga karena melanggar perintah Allah, yakni memakan buah yang terlarang. Namun, beliau segera memohon ampun, beristighfar, dan bertaubat kepada Allah SWT. Karena Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, maka taubat Nabi Adam diterima dan ia dikembalikan ke dalam surga.
Doa yang dipanjatkan oleh Nabi Adam AS diabadikan dalam Al-Quran Surah Al-Araf ayat 23:
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنْفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Rabbanā ẓalamnā anfusanā wa illam taghfir lanā wa tarḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīnArtinya:
“Ya Rabb kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raf: 23)Dan peristiwa-peristiwa tersebut terjadi pada bulan Muharam
Fadilah Bulan Muharram: Perbanyak Istighfar
Bulan Muharram adalah salah satu bulan mulia dalam Islam. Di bulan ini, sangat dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan taubat. Orang yang senantiasa memohon ampun kepada Allah akan diberikan:
-
Ampunan dari dosa-dosa,
-
Kelapangan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.
Seperti Nabi Adam AS, yang senantiasa memohon ampun setelah melakukan dosa karena tergoda oleh bujukan setan. Beliau terus beristighfar sebagai bentuk penyesalan dan taubatnya.
Berikut adalah kalimat istighfar yang diriwayatkan sebagai doa Nabi Adam AS:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ، رَبِّ عَمِلْتُ سُوءًا وَظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي، أَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ، رَبِّ عَمِلْتُ سُوءًا وَظَلَمْتُ نَفْسِي، فَارْحَمْنِي، إِنَّكَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ، رَبِّ عَمِلْتُ سُوءًا وَظَلَمْتُ نَفْسِي، فَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Artinya:
Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau dan segala puji untuk-Mu. Tuhanku, aku telah melakukan dosa dan menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku karena Engkau sebaik-baik Pemberi Ampunan. Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau dan segala puji untuk-Mu. Tuhanku, aku telah melakukan dosa dan menzalimi diriku sendiri, maka kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau sebaik-baik Pengasih. Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau dan segala puji untuk-Mu. Tuhanku, aku telah melakukan dosa dan menzalimi diriku sendiri, maka terimalah taubatku, sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Keutamaan Membaca Doa Taubat Nabi Adam AS
Berikut beberapa keutamaan yang bisa didapatkan dari memanjatkan doa Nabi Adam AS:
-
Dosa dan kesalahan diampuni
-
Rezeki dilapangkan
-
Hati menjadi tenang
-
Merasa lebih dekat dengan Allah
-
Menumbuhkan rasa rendah hati dan hina di hadapan-Nya
-
Terhindar dari sifat sombong
-
Meningkatkan keimanan
-
Hidup menjadi lebih bahagia
Kesimpulan:
Bulan Muharram adalah momen yang tepat untuk memperbanyak istighfar dan meneladani taubat Nabi Adam AS. Dengan hati yang tulus dan penuh penyesalan, semoga Allah SWT senantiasa mengampuni dosa-dosa kita dan melimpahkan rahmat-Nya. Aamiin.
Pembicara : KH. AHMAD YANI M. Pd
MASJID BESAR NURUL AMAL